Rabu, 23 November 2016
0 komentar

Rekoleksi Seminaris Garum, 12 - 13 November 2016

16.26
“Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepadamulah aku berdoa.”
Mazmur 5 : 2 – 3

Pada tanggal 12 – 13 November 2016, semua anggota komunitas Seminaris Garum berkumpul bersama untuk mengikuti rekoleksi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan supaya para seminaris dapat menimba spirit yang baru di tengah kesibukan yang ada. Pembawa rekoleksi kali ini adalah RD. Bruno Joko Santoso. Beliau adalah imam yang telah ditahbiskan pada 2007 dan kini ia mengemban perutusan sebagai formator di Seminari Tinggi Providentia Dei.
Tema yang ia bawakan adalah seputar hidup doa. Judul rekoleksi yang ia bawakan tidaklah muluk – muluk, “DOAKU”. Di awal rekoleksi, beliau memberitahu sedikit pengalaman hidup doanya sebagai seorang imam. Ia menegaskan bahwa yang membuat kuat panggilan seorang imam (seminaris) bukanlah soal makan saja, melainkan juga hidup doa, aku pun menyadari bahwa seorang imam dipanggil untuk menjadi “man of prayer” (manusia pendoa).
Setelah membagikan pengalamannya, beliau memberikan kepada kami secari kertas. Kertas itu kami gunakan untuk menjawab pertanyaan yang beliau berikan. Pertanyaan – pertanyaan yang ada untuk menyadarkanku bagaiman hidup doaku selama ini. Aku merasa bahwa dalam doa kudapatkan kelegaan. Aku bisa mencurahkan seluruh perasaanku kepada-Nya.
Dalam rekoleksi kali ini, RD. Bruno banyak menggunakan sumber – sumber Kitab Suci. Ini sesuai dengan latar belakang beliau sebagai seorang dosen Kitab Suci. Terlepas dari itu, saya disadarkan bahwa dalam Kitab Suci telah diajarkan begitu banyak hal tentang doa. Misalnya, tentang cara berdoa yang telah diajakan Yesus dalam matius 6:6. “Tetapi jika engkau ebrdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka, Bapamu yang ada di tempat tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” RD. Bruno menjelaskan bahwa hal yang penting dalam ebrdoa adalah masuk ke dalam diri sendiri. Hal ini sungguh penting, sebab dalam doa kita menjalin relasi yang intens terhadap Tuhan.
Dalam sesi terakhir, RD. Bruno menerangkan makna dari doa – doa pokok. Makna doa yang diterangkan antara lain, Tanda Salib, Bapa Kami, dan Salam Maria. Beliau menjelaskan pentingnya mengetahui makna dari doa – doa tersebut. Dengan mengetahui makna doa tersebut, seminaris diharapkan mampu menghayatinya dengan sungguh. Hal ini juga berkaitan dengan tema tahunan ini yang berkutat soal kesucian dan kepandaian para seminaris.

Semoga rekoleksi kali ini mampu menjadikan Seminaris sebagai “man of prayer” yang sejati.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top