Hari minggu, 30 Oktober 2016
adalah hari yang cukup dinanti-nantikan oleh kami seminaris yang berasal dari
kota keripik tempe, Ngawi. Ya, pada hari ini, kami akan dikunjungi oleh
teman-teman Rekat-OMK paroki kami. Mereka tiba di Seminari sekitar pukul 09.30
WIB dengan menggunakan bus. Berdasarkan informasi yang kami terima dari romo
animator domus, jumlah Rekat-OMK Paroki St. Yosef, Ngawi yang akan datang hanya
sekitar 24 anak karena ada teman-teman kami yang berhalangan untuk ikut dan ada
pula yang akan datang menyusul nantinya. Meskipun begitu, kami tetap
bersemangat dan senang untuk menerima mereka.
Dalam acara, kami (para seminaris) mengajak teman-teman
Rekat-OMK Paroki untuk melihat tujuan hidup kami melalui sesi yang kami
berikan. Selain itu, acara juga diisi dengan berbagai ice breaking yang seru
dan sharing dari kami tentang kehidupan di Seminari ini. Setelah acara ini,
kami mengajak mereka untuk lebih mengenal Seminari dengan cara berkeliling.
Kami mengajak mereka untuk mesuk ke beberapa ruangan sambil menjelaskan fungsi
ruangan tersebut. Selesai berkeliling, kami kembali ke tempat acara dan
melakukan beberapa ice breaking. Setelah itu acara kami tutup untuk kemudian
dilanjutkan dengan makan siang bersama. Seusai makan siang, kami para seminaris
dan Rekat-OMK Paroki St. Yosef, Ngawi berfoto bersama dan setelahnya mereka
kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke kampung coklat.
Walaupun kunjungan teman-teman kami terbilang singkat (±
4 Jam), kami para seminaris (khususnya yang berasal dari Ngawi) sangatlah
senang. Melalui kunjungan mereka, kami
mendapat semangat baru untuk melanjutkan perjalanan hidup kami dalam menempuh jalan
panggilan khusus ini. Selain itu, kami sangat senang karena kami dapat
membagikan kebahagiaan yang kami miliki kepada mereka melalui kunjungan ini.
Hal itu terlihat dari wajah-wajah gembira mereka saat datang, mengikuti
kegiatan, dan saat mereka akan pulang. Kami para seminaris berharap, melalui
kunjungan ini, tumbuh benih-benih panggilan dari antara mereka. Kami berharap,
benih-benih tersebut tetap tumbuh sehingga kelak mereka berani untuk menjawab
panggilan Allah tersebut sebagai seorang imam atau biarawati. Berkah Dalem. (Gregorius Aero Indra Bayu Paska)
0 komentar:
Posting Komentar