Pada tanggal 4-6 November 2016, sebanyak 28 seminaris diutus
untuk beraksi panggilan di paroki St. Aloysius Gonzaga. Sesampainya di paroki,
para seminari disambut dengan meriah oleh umat paroki tersebut. Setelah makan
siang, para seminaris dibagi ke keluarga – keluarga yang akan ditinggali selama
2 malam, 3 hari. Seminaris pun dijemput oleh orang tua asuh mereka.
Saya bersama dengan Joshua mendapatkan tempat tinggal
semntara di rumah keluarga Bapak Hanafi, yang memiliki seorang istri dan 3
orang anak. Anaknya yang ketiga bernama Yehezkiel, saya berkeinginan untuk
membuatnya masuk seminaris. Saya pun sesering mungkin berbicara dengannya,
meskipun sangat sulit, karena tidak mudah mengubah cita – cita seseorang.
Sore harinya, saya mengikuti misa Jumat pertama dan Adorasi.
Setelah itu, makan malam di rumah. Keesokan harinya, saya bertugas di SDK
Karitas V, saya sangat senang karena bisa bergembira dengan anak – anak
tersebut, sebab mereka sangat lucu dan menggemaskan. Saya berharap ada banyak
anak yang mau menjadi Imam. Hal yang juga tidak terlupakan ialah ada seorang
anak perempuan yang memberikan saya Rosario, entah apa alannya. Tapi, saya
berharap ia juga mau menjadi seorang suster.
Sabtu sorenya tidak ada acara bersama di paroki. Saya
pergunakan untuk bercakap – cakap dengan keluarga, kami ber-sharing mengenai pengalaman masing –
masing dan saling menguatkan satu sama lain. Keesokan harinya, kami ber-28
bertugas koor di paroki Algonz. Kami bertugas dengan hati yang penuh dan
khidmat. Setelah misa, ada acara bersama Putra Altar Paroki Algonz. Acara
tersebut bertemakan Superhero
(menjadi Pelayan yang heroic), alhasil cukup banyak yang tertarik menjadi Imam
dari para putra Altar tersebut. Setelah acara dengan misdinar diadakan pula
acara penutupan Aksi Panggilan bersama Romo, Seminaris, DPP, dan orang tua
asuh. Dilanjutkan dengan makan siang dan Para seminari kembali pulang.
Saya yakin bahwa pasti akan ada yang menanggapi panggilan
Tuhan dengan menjadi Imam. Saya mampu melihat begitu abnyak benih panggilanm,
merekalah yang dapat menjadi penerus Gereja. Melalu aksi panggilan ini,
panggilan saya semakin dikuatkan, karena romo Nano berkata bahwa 3 imam
menggembalkan kurang lebih 5000 umat di paroki Algonz. Ini menandakan bahwa
tenaga imam sangat dibutuhkan oleh Gereja, semangat inilah yang semakin
menguatkan tekad dan motivasi panggilan saya. Namun, ada tertulis “Banyak yang
dipanggil, namun sedikit yang dipilih”, ini menandakan bahwa Imam juga harus
berkualitas, bukan hanya menang dalam kuantitas. Sebab ini semua demi Kemulian-Nya
yang lebih besar. (Theodorus Christian Gunawan)
0 komentar:
Posting Komentar