Minggu, 28 Februari 2016
0 komentar

Tes Penerimaan Calon Seminaris Baru 2016

21.41


Kini tiba saatnya bagi Seminari Garum untuk kembali mencari benih – benih panggilan baru. Tepatnya pada tanggal 19 hingga 21 Februari yang lalu, sebanyak 41 calon seminaris mengikuti tes gelombang I di Seminari Garum. Para calon seminaris tersebut datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Ada yang dari Surabaya, Ngawi, Blitar, Jakarta, Bali, hingga Sumbawa. Mereka akan live-in di Seminari selama tiga hari dan mereka akan berbaur dengan para seminaris.
          Di hari pertama pada tanggal 19 Februari, para calon seminaris baru mulai berdatangan sejak pagi hari. Seksi Tamu dan Fungsionaris yang terlibat sibuk melayani para calon seminaris. Ada yang diantar oleh keluarga, dan ada juga yang datang sendiri bersama teman – teman mereka. Para calon seminaris memulai kegiatan tes mereka dengan briefing atau persiapan yang dipandu oleh Romo Hans, selaku Rektor Seminari Garum. Briefing dimulai sekitar pukul 10.30 pagi. Setelah itu para seminaris baru memulai tes tahap pertama yaitu wawancara.
          Tidak hanya tahap wawancara saja yang harus mereka jalani, namun banyak tes lainnya yang tidak kalah berat dan menegangkan dari tes wawancara. Seperti psikotes, tes akademis, dan tes kebugaran. Tentunya dari masing – masing tes tersebut mempunyai kesulitan masing – masing.
          Selain melakukan tes mereka juga mau tidak mau harus berinteraksi dengan para seminaris. Banyak kegiatan di Seminari ini yang dilakukan bersama para calon seminaris. Seperti makan di refter, misa dan doa di kapel, serta rekreasi. Pada saat tidur-pun para calon seminaris ditempatkan di ruang tidur yang ada di seminari. Mulai dari ruang tidur 2 sampai ruang tidur 5. Ini semua dilakukan agar para calon seminaris dapat merasakan bagaimana hidup dan tinggal di Seminari.
          Pada hari Sabtu malam tanggal 20 Februari diadakan acara DKSV-plus yang diisi oleh penampilan – penampilan menarik dari para seminaris. Para calon seminaris-pun tak mau kalah menampilkan bakat mereka. Perwakilan seminaris membawakan lagu yang berjudul “Tinggal Kenangan” yang diiringi oleh tampilan band calon seminaris sendiri yang diberi nama “7 Sign Band”. Perpaduan musik dan suara penyanyi yang harmonis membuat semua seminaris ikut bernyanyi. Setelah DKSV-plus selesai, para seminaris dan calon seminaris berkumpul sesuai kevikepan masing – masing untuk saling bercerita, sharing dan makan – makan.
          Pada hari Minggu 21 Februari yang merupakan hari terakhir bagi para calon seminaris berada di Seminari Garum. Acara terakhir yang harus mereka jalani adalah tes wawancara. Disela-sela waktu menunggu diwawancarai, seorang calon seminaris berkata kepada saya “Mas, aku pingin tinggal di sini, enak”. Saya membalasnya dengan senyuman ramah.
          Selama mendampingi calon seminaris menjalani tes selama tiga hari, membuat saya mengetahui bahwa dari sekian anak muda Katolik di Indonesia, masih ada yang mau dan rela untuk menjadi pelayan Tuhan dengan manjadi seorang Imam. Walaupun harus melewati tes yang panjang dan rumit, tetapi mereka mau setia dan menjawab panggilan Tuhan dengan menjawab “ Ya, Tuhan. Aku bersedia”
(Richardo Rillyanugraha/X2 )

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top